Aturan Lengkap & Info Penting seputar SBMPTN

Selamat Tahun Baru 2016! Ga kerasa ya liburan 2 minggu cepet banget berakhir. Dimulai dengan film Home Alone yang tayang di TV tiap liburan dan Natal dan diakhiri dengan pesta kembang api yang menjadi penutup tahun. Kini, semua orang sudah mulai menatap lembar demi lembar di tahun yang baru ini. Nah, gimana nih udah nyusun resolusi buat tahun 2016 belum? Biasanya sih awal tahun digunakan buat sebagian orang buat nyusun resolusi atau target yang pengen dicapai selama setahun kedepan.

Apapun resolusinya, gue berharap lo bisa benar-benar memperjuangkan apa yang lo inginkan. Satu hal yang jelas, dalam mencapai apa yang kita cita-citakan, kerja keras doank belum cukup, diperlukan strategi dan komitmen yang kuat untuk terus memperjuangkannya.

Buat lo kelas 12 atau alumni yang akan mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi, gue yakin banget salah satu target yang pengen lo capai tahun ini adalah diterima di perguruan tinggi impian lo.

Tapi apakah mencapai target masuk PTN tersebut merupakan sesuatu yang mudah? Atau mungkin merupakan sesuatu yang susah dicapai sehingga butuh usaha ekstra?

Well, buat menjawabnya sih sepertinya ga cukup diwakilkan dengan satu kata "mudah" atau "susah" aja. Sebagai gambaran berikut ini statistik penerimaan SNMPTN dan SBMPTN Tahun 2015, dua jalur penerimaan yang biasanya diandalkan untuk masuk PTN.

Seleksi Jumlah Peserta Peserta Yang Lolos Persentase Penerimaan
SNMPTN-2015 852.093 137.005 16%
SBMPTN-2015 693.185 121.653 17%

Dari data di atas, bisa lo lihat bahwa pendaftar SNMPTN ada 825 ribu peserta. Dari jumlah tersebut ada 137 ribu peserta (16%) yang lolos dan 688 ribu peserta yang tersingkir. Sementara, di jalur seleksi tertulis SBMPTN, dari 693 ribu jumlah total peserta, peserta yang dinyatakan lolos ada sebanyak 121 ribu peserta (17%) sementara setidaknya 572 ribu peserta yang tersingkir. Kemungkinan besar, pola yang sama (tingkat penerimaan 16%-17%) juga akan terjadi pada saringan SNMPTN dan SBMPTN tahun 2016.

Ditolak gebetan aja rasanya udah sakit banget, apalagi ditolak kampus impian?

Bisa lo lihat sendiri tingkat persaingan di jalur SNMPTN dan SBMPTN tersebut dengan peluang diterima 16% dan 17%. Di awal tahun 2016 ini, kemungkinan ada jutaan orang yang pengen diterima PTN. Ada ratusan ribu orang yang punya resolusi yang sama dengan lo. Sementara ada ribuan atau puluhan ribu orang yang mengincar jurusan yang sama persis dengan yang lo incar.

Antara SNMPTN atau SBMPTN... fokus yang mana?

Terlepas dari itu, lo bisa memperjuangkan jurusan yang lo inginkan baik di SNMPTN maupun SBMPTN. Tapi gue selalu ngasih saran agar lo jangan berharap terlalu banyak dengan SNMPTN. Kenapa? Pertama, karena dari tahun ke tahun, jalur SNMPTN ini terkenal sebagai jalur PHP, banyak yang ngarep dan kepedean diterima tapi ujung-ujungnya gagal. Kita lihat beberapa contoh keluhan dari angkatan lalu:

Gue ga ngerti kenapa fanbase EXO ikutan ngetweet tentang SNMPTN, tapi kalo dilihat dari username akunnya, sepertinya itu udah cukup menjawab.

Nah, di antara berbagai tweet tentang PHP SNMPTN, ada satu tweet bijak, dari seseorang yang mungkin udah terlalu sering di PHP-in

Yep! Terlalu berharap. Tiap tahun selalu banyak banget anak yang terlalu berharap diterima di SNMPTN. Berharap sih boleh aja, tapi seharusnya lo juga perlu untuk mempersiapkan kemungkinan terburuknya. Dengan perbandingan persentase diterima dan tidak diterima 16% : 84%, tentunya bergantung di angka yang jauh lebih kecil tersebut merupakan sesuatu yang nekat. Seperti yang mungkin sebagian besar kita ketahui bersama, seleksi SNMPTN hanya akan melihat nilai raport lo sampe semester 5 kemarin aja. Jadi buat lo siswa kelas 12 yang udah masuk semester 6, sebetulnya udah ga ada hal yang bisa dilakukan lagi untuk memaksimalkan peluang lo di SNMPTN.

BEDANYA dengan SBMPTN... di SBMPTN lo masih bisa memperjuangkan persiapannya. Masih ada waktu belajar sekitar 5 bulan lagi yang bisa lo pergunakan sebaik-baiknya agar peluang lo diterima di jurusan impian lo makin gede. Masih ada waktu buat lo buat belajar SBMPTN mati-matian, masih ada waktu buat ngulang materi kelas X sampai dengan XII. Dengan syarat: dibarengi dengan komitmen dan konsistensi belajar.

Jadi gue sih selalu ngasih arahan:

Belajarlah SBMPTN segiat-giatnya, seolah olah kamu udah pasti ga diterima SNMPTN

Dengan sudah terlihatnya "hilal" SBMPTN, udah saatnya lo move on dari masa lalu. Yang biasa males belajar, yang tiap malem kerjaannya galau stalking TL mantan, yang biasanya rajin ke “kuil suci FX Sudirman”, yang biasanya tiap sore nonton sinetron anak jalanan cuma buat nungguin Boy dan Reva jadian, dan berbagai hal yang ga berhubungan dengan persiapan SBMPTN sebisa mungkin lo kurangi demi masa depan lo sendiri.

Nah dalam rangka menyambut SBMPTN 2016, gue akan mencoba ngasih lo gambaran, mengajak lo yang mungkin masih kurang familiar memahami proses SBMPTN secara umum, agar lo punya bayangan terhadap sistem seleksi ini.

Apa aja sih persyaratan mengikuti SBMPTN?

Persyaratan mengikuti SBMPTN 2016:

  • Lulusan SMA/MA/SMK/MAK tahun 2014, 2015, dan 2016. (berarti yang lulus tahun 2013 ke bawah udah gak bisa ya)
  • Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp200.000,- dapat dibayarkan melalui Bank Mandiri, Kantor Pos setempat, atau ATM Bersama.

Bagaimana Cara Pendaftaran SBMPTN?

Tata cara pendaftaran SBMPTN secara umum terdiri dari 3 langkah:

  1. Melakukan pembayaran biaya pendaftaran sebesar Rp200.000,- untuk mendapatkan KAP dan PIN.
  2. Melakukan pendaftaran di website http://pendaftaran.sbmptn.or.id menggunakan KAP dan PIN yang telah dimiliki.
  3. Mencetak kartu tanda peserta ujian.

Namun begitu, langkah-langkah diatas bisa jadi ga sama persis bagi lo yang ikut beasiswa bidik misi atau udah punya nomor KAP dari SNMPTN. Detail tata caranya akan diupload ketika pendaftaran SBMPTN dibuka nanti.

Pemilihan Jurusan/Prodi

Hal yang perlu dipahami, ketika mendaftar SBMPTN, bisa dibilang lo meninggalkan semua embel-embel masa lalu lo saat sekolah, seperti jurusan sekolah, asal sekolah, provinsi sekolah, ataupun prestasi semasa sekolah dulu. Berbeda dengan SNMPTN yang mana beberapa hal tersebut bisa mempengaruhi penilaian seleksi.

Di SBMPTN seleksinya pure kompetisi saat tes. Kecuali jurusan Kedokteran yang harus berasal dari SMA IPA, semua jurusan / program studi boleh dipilih oleh siapa aja tanpa terkecuali, entah apapun jurusan ketika sekolah dulu.

Lo dapat memilih maksimal 3 jurusan / program studi. Apapun jurusan sekolah lo sekarang, lo boleh memilih kelompok jurusan IPA semua, boleh kelompok IPS semua, bisa mix IPA dan IPS, bisa ketiganya berada di satu perguruan tinggi, bisa ketiganya berbeda-beda perguruan tinggi.

Kelompok Ujian Mana yang Harus Gue Ambil?

Kelompok ujian SBMPTN terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu:

  1. Kelompok Ujian Saintek / IPA
  2. Kelompok Ujian Soshum / IPS
  3. Kelompok Ujian Campuran / IPC

Perlu diperhatikan bahwa kelompok ujian SBMPTN tidak ditentukan dari asal jurusan SMA/SMK lo. Jadi bukan berarti kalo lo anak IPA berarti lo harus ikut Ujian Saintek, bukan berarti juga kalo lo anak IPS berarti Soshum. Ingat ujian SBMPTN ini sama sekali tidak melihat latar belakang SMA/SMK/STM/MA lo sebelumnya. Jadi walaupun lo anak jurusan bahasa, SMK, atau madrasah, lo tetap berhak ambil paket ujian manapun di SBMPTN. Terus darimana dong kita menentukan kelompok ujian yang akan kita hadapi? Berdasarkan jurusan kuliah yang nantinya mau lo ambil.

Kelompok ujian yang akan lo jalani tergantung dari jurusan / program studi yang lo ambil, katakanlah lo ambil jurusan kuliah dari kelompok IPS (misalnya manajemen, akuntansi, bisnis, sastra, dll.), maka lo akan diminta untuk mengikuti kelompok ujian Soshum / IPS. Begitu pula sebaliknya, kalo lo ambil jurusan kuliah bernuansa IPA (misalnya MIPA, kedokteran, teknik, pertanian, dll.), maka lo akan diminta untuk mengikuti kelompok ujian Saintek / IPA. Perlu diingat bahwa lo harus selalu melakukan pengecekan ulang pada website resmi universitas yang lo incar, karena beberapa universitas memiliki persepsi yang berbeda terhadap sebuah jurusan. (misalnya Psikologi UI masuk ujian Soshum, sementara Psikologi Unpad masuk ujian Saintek, padahal sama-sama Psikologi).

Nah, apabila jurusan yang lo ambil merupakan mix jurusan kelompok IPA dan IPS, maka lo mesti mengerjakan kelompok ujian campuran atau IPC.

Beberapa kesalahan umum tentang kelompok ujian campuran atau IPC:

  • Lo ga mesti ambil IPC apabila "murtad" dari jurusan SMA lo. Jadi kalo lo anak IPA tapi mau ambil jurusan hukum, lo tinggal langsung ambil SBMPTN Soshum, gak perlu ambil IPC.
  • Tes IPC bukan berarti 2 kalinya tes kelompok ujian IPA dan IPS. Karena lo ga tes TKPA dua kali, tapi cukup sekali saja. (lihat di pembahasan Pelaksanaan Ujian)
  • Untuk yang mulai belajarnya agak telat, zenius menyarankan fokus di 1 kelompok ujian saja (saintek atau soshum), jangan ambil IPC karena bahan materinya sangat banyak.

Apa Aja Materi yang Diujikan?

Nah setelah mengetahui kelompok ujian yang akan lo kerjakan, dari sini bisa lo lihat materi yang akan diujikan:

  1. Kelompok Ujian Saintek dengan materi ujian TKPA dan TKD Saintek
  2. Kelompok Ujian Soshum dengan materi ujian TKPA dan TKD Soshum
  3. Kelompok Ujian Campuran / IPC dengan materi ujian TKPA, TKD Saintek, dan TKD Soshum.

Materi ujian dan jumlah soal SBMPTN terdiri dari:

Kebijakan Lokasi Ujian

Untuk kebijakan lokasi ujian coba kita berpatokan pada SBMPTN 2015 yang lalu yang diikuti oleh 63 PTN dan dibagi menjadi 4 wilayah, yaitu:

  1. Wilayah 1 meliputi seluruh PTN yang ada di Pulau Sumatera, Kalimantan Barat, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat (+ Untan);
  2. Wilayah 2 meliputi seluruh PTN yang ada di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta;
  3. Wilayah 3 meliputi seluruh PTN yang ada di Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan (- Untan); dan
  4. Wilayah 4 meliputi seluruh PTN yang ada di Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.

Lokasi ujian SBMPTN disebut dengan panitia lokal (panlok). Di sebuah provinsi, biasanya ada beberapa panlok, misalnya di Jatim ada Panlok Surabaya, Panlok Malang dan Panlok Jember. Berikut ini dua aturan terkait dengan wilayah tes yang harus diperhatikan:

  1. Peserta ujian yang hanya memilih 1 (satu) program studi dapat memilih program studi di wilayah manapun.
  2. Peserta ujian yang memilih 2 (dua) program studi atau lebih, salah satu pilihan program studi tersebut harus di PTN yang berada dalam satu wilayah dengan tempat peserta mengikuti ujian. Pilihan program studi yang lain dapat di PTN di luar wilayah tempat peserta mengikuti ujian.

Kalo bingung bayanginnya, berikut ini gue kasih ilustrasi beberapa contoh:

  • CONTOH #1: Naomi ikut SBMPTN cuma milih FKG UI, pilihan 2 & 3 kosong. Maka sesuai poin 1 di atas, Naomi bebas milih tempat tes (panlok) dimana aja di Indonesia, mau dari ujung Aceh sampai Papua diperbolehkan! Naomi bisa tes di Panlok Jakarta, Panlok Papua, Panlok Medan, Panlok Surabaya, Panlok Yogyakarta, dll.
  • CONTOH #2: Ghaida milih FMIPA ITB (wilayah I), Hukum UGM (wilayah II) & Fisika ITS (wilayah III), maka Ghaida bisa milih tempat tes panlok dimana saja asalkan berada di wilayah I, II atau III, tetapi gak boleh di wilayah IV. Jadi Ghaida bisa tes di Panlok Jakarta, Panlok Medan, Panlok Surabaya, Panlok Yogyakarta, dll. Tetapi Ghaida ga bisa tes di Panlok Papua karena Papua termasuk di wilayah IV.
  • CONTOH #3: Veranda memilih FK Unair (Wilayah III) dan Teknik Industri ITS (Wilayah III) pilihan ketiga kosong. Karena memilih lebih dari 1 jurusan namun semua pilihan jurusannya berada di wilayah III, maka Veranda cuma bisa tes di wilayah III dan gak boleh di panlok wilayah I, II, dan IV. Jadi Veranda bisa tes di Panlok Malang, Panlok Surabaya, Panlok Samarinda, dll. Namun Veranda ga bisa tes di Panlok Yogyakarta (Wilayah II), Panlok Bandung (Wilayah I) dan Panlok Papua (Wilayah IV).

Pelaksanaan Ujian

Ujian tertulis SBMPTN dilaksanakan dalam 2 sistem ujian, yaitu CBT (computer based test) dan PBT (paper based test). Lo bisa milih apakah akan melaksanakan ujian tertulis SBMPTN secara CBT atau PBT. SBMPTN CBT dilaksanakan 28 atau 29 atau 30 Mei 2016 sedangkan SBMPTN PBT dilaksanakan 31 Mei 2016. Tanggal 31 Mei 2016 bersamaan waktu pelaksanaan daftar ulang bagi siswa yang telah diterima melalui jalur SNMPTN 2015.

Untuk rangkaian kegiatan SBMPTN CBT, sampai saat ini belum ada info resmi dari panitia seperti apa, jadi gue belum bisa ngasih info lebih. Sedangkan rangkaian kegiatan ujian SBMPTN PBT, berdasarkan pelaksanaan SBMPTN tahun-tahun sebelumnya, bisa dilihat di gambar di bawah:

Jadi bagi yang mengerjakan kelompok ujian saintek (TKD Saintek dan TKPA) akan ujian pagi sampai siang, bagi yang mengerjakan kelompok ujian soshum (TKD Soshum dan TKPA) akan ujian siang sampai sore dan bagi yang mengerjakan kelompok ujian campuran akan ujian pagi sampai sore. Jadi bisa dilihat bahwa anak IPC tes TKPA cukup sekali. Adapun nilainya nanti digabung dengan TKD Saintek untuk pemeringkatan jurusan IPA, dan digabung dengan TKD Soshum untuk pemeringkatan jurusan IPS.

Lebih baik SBMPTN CBT atau PBT?

Mending ikut SBMPTN CBT atau PBT nih? beberapa saat setelah pengumuman, banyak banget anak yang nanyain hal tersebut. Sebenernya sih hal ini sangat tergantung pada masing-masing anak, mana yang paling membuat lo nyaman dan mana yang paling membuat lo merasa optimal ngerjainnya.

Tapi kalo lo masih bingung milih, mungkin beberapa hal berikut ini bisa lo jadikan pertimbangan:

(+) Keunggulan sistem ujian CBT

  • Meminimalisasi human error
  • Lebih efisien, misalnya dalam pengisian biodata atau jawaban
  • Lebih santai, ga takut kertas ujian sobek atau basah

(-) Kelemahan sistem ujian CBT

  • Bagi yang ga terbiasa berada di depan komputer, mungkin mata akan capek bila mantengin monitor selama beberapa jam
  • Tidak bisa coret soal. Meski nanti akan dikasih kertas HVS, tapi banyak anak yang udah terbiasa corat-coret di soalnya langsung
  • Ga bisa save jawaban sementara

(+) Keunggulan sistem ujian PBT

  • Sebagian besar sudah terbiasa dengan sistem PBT
  • Bisa langsung corat-coret di kertas soal

(-) Kelemahan sistem ujian PBT

  • Proses penghitaman jawaban memakan cukup banyak waktu
  • Lebih repot kalo mau ganti-ganti jawaban

Yang jelas, dengan infrastruktur yang terbatas, peserta ujian CBT juga bakal dibatasi. Jadi apabila lo minat dengan CBT, sebaiknya daftar pada periode awal pendaftaran.

Ujian Keterampilan

Di SBMPTN terdapat tes tambahan, di luar ujian tulis, khusus bagi pendaftar yang memilih jurusan seni dan/atau olahraga. Misal dalam 3 pilihan lo terdapat 1 jurusan seni atau olahraga, maka lo wajib mengikuti ujian keterampilan tersebut.

Ujian keterampilan SBMPTN disesuaikan dengan jenis seni jurusan yang dipilih, misal untuk jurusan seni rupa/desain, maka tes keterampilannya menggambar (bentuk, suasana, ekspresi); Jurusan seni musik menyanyi atau memainkan alat musik, dll.

Bagaimana Mekanisme Penilaian SBMPTN?

Acuan penilaian di SBMPTN sebagaimana yang telah resmi diumumkan panitia hanyalah terkait dengan penghitungan nilai mentah yaitu:

  • Benar +4
  • Kosong 0
  • Salah -1

Namun pengolahan lebih lanjut nilai tersebut tidak dijabarkan secara detail.

Setelah diolah menjadi nilai nasional, maka nilai tersebut dialokasi sesuai dengan pilihan dan kuota yang tersedia oleh sistem.

Gambar di atas merupakan ilustrasi penilaian sebuah program studi di SBMPTN. Karena kuota yang disediakan jurusan tersebut adalah 6, maka akan dipilih 6 nilai tertinggi berdasarkan nilai tesnya, dalam contoh di atas adalah 53%. Perlu lo perhatikan bahwa penilaian SBMPTN agak berbeda dengan SNMPTN. Berdasarkan pengamatan gua beberapa tahun ke belakangan, pengaruh (Pilihan I, II, III) cukup berpengaruh terhadap saringan SNMPTN tapi tidak terlalu berpengaruh pada SBMPTN.

Bisa lo lihat dari illustrasi gua di atas, dimana si F dengan nilai 53% akan tetap lebih diutamakan untuk lolos walaupun pilihan III, dibandingkan si G yang nilainya beda dikit padahal pilihan I.

Perlu lo ketahui juga bahwa batas nilai terendah ini bisa berubah-ubah tiap tahun, bisa aja tahun lalu lebih rendah, misal 50% atau lebih tinggi misal 54%. Sedangkan passing grade yang beredar, berusaha memperkirakan nilai terendah tersebut (itu pun yang beredar di internet entah tahun berapa). Oleh karena itu gue ga menyarankan lo buat berpatokan dengan passing grade, tapi passing grade bisa berguna buat latihan soal atau target di try out aja.

Selain itu urutan pilihan jurusan ga menentukan seleksi. Misal Si C, dengan nilai 63%, dia ga diterima di pilihan I, maka dia dilempar ke pilihan II nya. Di jurusan pilihan II, dia ternyata menempati urutan ketiga atau masuk dalam kuota penerimaan.

Jadwal Penting SBMPTN

Jadwal SBMPTN sebagaimana telah diumumkan di website resmi adalah sebagai berikut:

Kegiatan Tanggal
Pendaftaran CBT dan PBT 25 April - 20 Mei 2016
Ujian Tulis CBT dan PBT 31 Mei 2016
Ujian Keterampilan 1 dan/atau 2 Juni 2016
Pengumuman Hasil 28 Juni 2016

 

Persentase Penerimaan SBMPTN Nasional (2013-2015)

Berikut adalah persentase penerimaan/kelolosan ujian SBMPTN skala nasional selama 3 tahun terakhir, yaitu dari tahun 2013-2015

Tahun Jumlah Peserta Peserta Yang Lolos Persentase Penerimaan
2015 693.185 121.653 17,55%
2014 664.509 105.862 15,78%
2013 585.789 109.853 18.75%

Nah, di sini lo bisa lihat bahwa tingkat persaingan ujian SBMPTN juga bisa dibilang sangat ketat. Belum lagi, kalo misalnya lo mengincar jurusan-jurusan favorit di universitas top nasional. Kemungkinan besar untuk jurusan-jurusan favorit tingkat persaingannya jauh lebih ketat lagi, salah satu contohnya :

  • Untuk Jurusan Pendidikan Dokter UI ada 2.947 peminat pada tahun 2014 dengan daya tampung (untuk jalur SBMPTN tahun 2015) sebanyak 54 kursi.
  • Untuk Jurusan Ekonomi Manajemen UI ada 3.069 peminat pada tahun 2014 dengan daya tampung (untuk jalur SBMPTN tahun 2015) sebanyak 45 kursi.
  • Untuk Jurusan Ilmu Komunikasi UI ada 3.,077 peminat pada tahun 2014 dengan daya tampung (untuk jalur SBMPTN tahun 2015) sebanyak 27 kursi.

Nah, berdasarkan jumlah peminat dan ketersediaan jumlah kursi di atas, lo bisa hitung sendiri berapa % tingkat penerimaan dari jurusan favorit di universitas top nasional. Gua saranin sebelum lo daftar SBMPTN, ada baiknya lo telusuri dulu di website resmi universitasnya untuk mengetahui bocoran berapa % tingkat penerimaan jurusan yang lo incer untuk kemudian disesuaikan dengan kesiapan lo mengikuti ujian SBMPTN.

Sumber : https://www.zenius.net/blog/10804/informasi-peraturan-jadwal-syarat-sbmptn

Share this

Nama saya Ivqon, tepatnya Ivqonnada Al Mufarrih. Udah gitu doank.

Related Posts

First